Usai Dinilai Layak Jadi MVP, Marselino Ferdinan Terbaik Kedua di Piala Asia U-23 2024 dalam Aspek Ini

RADARBLACK.COM – Piala Asia U-23 2024 telah resmi berakhir dengan menampilkan Timnas U-23 Jepang sebagai juara untuk kedua kalinya.

Tim Samurai Biru merangkuh trofi keduanya usai mengalahkan Uzbekistan di partai final dengan skor 1-0.

Jepang menjadi negara pertama yang mampu menjuarai turnamen dua tahunan itu sebanyak dua kali.

Sebelumnya, Jepang menjadi juara pada edisi 2016 usai menekuk Korea Selatan asuhan Shin Tae-yong di final.

Kesuksesan Jepang di Piala Asia U-23 2024 kian lengkap setelah sang kapten Joel Chima Fujita dinobatkan sebagai pemain terbaik.

Gelandang Sint-Truiden itu juga masuk dalam pemain terbaik Piala Asia U-23 2024 versi Antonio Gagliardi.

Perlu diketahui, Gagliardi merupakan mantan Kepala Analis Taktik Timnas Italia sejak 2008.

Ia selalu selalu dipercaya untuk menjabat posisi tersebut sejak era kepelatihan Cesare Prandelli.

Selain Prandelli, ia juga telah membantu Antonio Conte, Gian Piero Ventura, Luigi Di Biagio, hingga Roberto Mancini.

Ia menjadi bagian dari kesukesan Timnas Italia meraih juara Euro 2020 saat diasuh oleh Roberto Mancini.

Kini, ia kembali membantu Roberto Mancini dengan jabatan yang sama di Timnas Arab Saudi sejak 2023.

Gagliardi diketahui juga ikut menyaksikan beberapa pertandingan Piala Asia U-23 2024 bersama Mancini.

Berdasarkan pengamatannya tersebut, ia memilih Fujita sebagai pemain terbaik turnamen versinya.

Selain Fujita, Gagliardi menilai ada dua nama lain yang layak dinobatkan sebagai pemain terbaik atau MVP.

Menariknya, salah satu nama yang disebut oleh Gagliardi adalah bintang Timnas U-23 Indonesia Marselino Ferdinan.

Adapun nama ketiga adalah pencetak gol terbanyak turnamen dengan empat gol yaitu Ali Jasim dari Irak.

Hal ini disampaikan oleh Gagliardi melalui unggahan di akun Twitter pribadinya, Sabtu (4/5/2024).

“Pengalaman menyenangkan dan menarik di Doha untuk mengikuti Piala Asia U-23,” tulis Gagliardi.

“Pemain terbaik turnamen ini menurut saya, selain para pemain Saudi yang sudah saya kenal.”

Marselino Ferdinan (kelahiran 2004) dari Indonesia.”

“Joel Chima Fujita (kelahiran 2002) dari Jepang.”

“Ali Jassim (kelahiran 2004) dari Irak,” jelasnya

Marselino Ferdinan menjadi salah satu aktor penting di balik keberhasilan Indonesia finis di posisi keempat.

Ia bahkan menjadi pemain dengan pergerakan dan umpan paling berbahaya kedua di turnamen, hanya kalah dari Fuki Yamada.

Marselino Ferdinan selalu menjadi outlet bagi Indonesia di Piala Asia U-23, berperan penting dalam banyak lini serangan mereka.”

“Dan kita dapat mengetahui alasannya! Marselino peringkat kedua untuk ‘xT Chain’, yang merupakan jumlah dari xT Diterima, xT Dibuat, dan xT Dibantu (semua melalui umpan).”

“xT berarti ancaman yang diharapkan. Ini adalah metrik yang mengukur nilai pergerakan bola dari satu titik ke titik lainnya.”

“Lebih spesifiknya, ini adalah perubahan peluang terciptanya gol dalam beberapa tindakan berikutnya mulai dari memindahkan bola dari A ke B. Bisa (+) atau (-).”

“Fuki Yamada dari Jepang adalah pemimpin xT Chain di turnamen tersebut,” tulis akun Twitter Asian Football Analysis Zone.

Leave a Comment